Logo HMI

HMI Komisariat FUAD UINSI

← Kembali HMI

“Konstitusi Bukan Sekadar Teks — Ia Kompas Perjuangan.”

Mahasiswa Berprestasi 2025

Samarinda, 16 Oktober 2025 — Dalam rangka memperkuat pemahaman kader terhadap nilai, asas, dan tujuan organisasi, Bidang P3A (Penelitian, Pengembangan, dan Pembinaan Anggota) HMI Komisariat FUAD UINSI menyelenggarakan kegiatan Kajian Konstitusi HMI bertempat di pelataran Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UINSI Samarinda. Kegiatan ini menghadirkan Kanda Pawas sebagai pemateri utama — seorang kader yang dikenal luas atas dedikasinya dalam pembinaan kader dan penguatan ideologis di tubuh HMI. Kajian ini menjadi ruang refleksi bagi kader untuk memahami jati diri HMI secara utuh, bukan hanya sebagai organisasi kemahasiswaan, tetapi sebagai gerakan intelektual dan pengabdian yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Dalam sambutannya, Kabid P3A HMI Komisariat FUAD UINSI, Kanda Nabil, menjelaskan bahwa kajian konstitusi merupakan bagian dari proses pematangan intelektual dan ideologis kader. “Sering kali kader memahami HMI hanya dari dinamika kegiatan, padahal akar kekuatan organisasi ini ada pada konstitusinya. Di sanalah tertulis arah perjuangan, dasar nilai, serta cita-cita besar yang diwariskan oleh para pendiri. Tanpa memahami konstitusi, maka perjuangan kita kehilangan ruh dan arah,” ujar Nabil. Nabil menegaskan, Bidang P3A akan terus berupaya menciptakan ruang-ruang edukatif seperti ini agar kader mampu berpikir kritis dan tetap berpegang pada nilai dasar perjuangan HMI. Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat FUAD UINSI, Muhammad Bayu Anggara, dalam arahannya menekankan pentingnya memahami konstitusi HMI sebagai bentuk tanggung jawab moral dan organisatoris setiap kader. “HMI bukan sekadar tempat berhimpun, tapi wadah pembentukan watak dan kesadaran perjuangan. Konstitusi adalah ruh yang mengikat setiap langkah kita agar tetap dalam koridor keislaman dan keindonesiaan. Kader HMI yang memahami konstitusinya tidak akan mudah terombang-ambing oleh zaman, karena ia berdiri di atas dasar ide dan nilai yang kokoh,” tegas Bayu. Kegiatan kajian berlangsung dengan khidmat namun penuh dinamika. Para kader antusias berdiskusi tentang NDP ( Nilai - Nilai Dasar Perjuangan ), tujuan HMI, serta makna independensi organisasi di tengah tantangan modernitas. Di akhir kegiatan, para peserta menyepakati bahwa memahami konstitusi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari upaya menjaga marwah organisasi dan memperkuat identitas kader HMI yang berintelektual, berintegritas, dan berorientasi pada pengabdian umat dan bangsa.